KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan
Yang Mahakuasa, karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan
Makalah yang berjudul “Birokrasi Pemerintah”.
Tujuan dari penyusunan makalah ini,
selain untuk memenuhi salah satu tugas mata mata kuliah, juga kami
susun sebagai bahan pembelajaran untuk teman – teman yang lain .
Namun di samping itu, kami menyadari betul bahwa dalam makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan dan untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang sekiranya membangun dari para pembaca
sekalian juga teman – teman semua agar kekurangan dari makalah ini
dapat diperbaiki dan menjadi lebih sempurna juga untuk proses penambahan
wawasan kita semua.
Medan, Feb 2018
Hartati Dewi Tanjung
16010044
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................
i
Daftar Isi..........................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................
1
B.
Rumusan Masalah....................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kerjasama
Internasioanal.........................................................
2
B.
Faktor Penyebab
Kerjasma Antar Negara.................................................
3
C.
Bentuk Kerjasama
Internasional................................................................
5
D. Badan-badan Kerjasama Antar negara di bidang ekonomi....................... 9
E.
Kerjasama Internsasinal yang pernah dilakukan di Indonesia................... 12
F.
Dampak Positif dan
Negatif dari Kerjasama Antar Negara......................
14
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................................
17
B.
Saran..........................................................................................................
17
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara tidak dapat hidup sendiri, melainkan memerlukan
bantuan atau kerja sama dengan negara lain. Bentuk kerja sama dengan negara
lain dapat berupa kerja sama di bidang ekonomi, politik, pertahanan,
pendidikan, kebudayaan, sosial, keamanan, dan sebagainya. Kerja sama sendiri
dapat diartikan sebagai suatu usaha bersama antara orang perorangan atau antar
kelompok atau antar organisasi untuk mencapai tujuan atau target yang
sebelumnya telah direncanakan dan disepakati bersama. Atau kerjasama dapat
diartikan sebagai tindakan-tindakan dalam pekerjaan yang dilakukan oleh dua
pihak atau lebih untuk mencapai tujuan dan demi keuntungan bersama.
Seperti yang kita ketahui setiap negara berusaha memenuhi
kebutuhan hidup rakyatnya, oleh karena itu perlu melakukan kerjasama
antarnegara. Perkembangan dan masa depan suatu
negara akan lebih sulit jika suatu negara menutup dirinya dan tidak
mengadakan kontak kerja sama dengan negara lain. Pada umunnya kerjasama
dilaksanakan untuk menciptakan perdamaian dalam tatanan hubungan internasional.
Tidak ada satu negara pun yang sanggup menjamin eksistensinya ke depan bila
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan sendirian oleh karena itu
mereka memerlukan kerjasama.
B.
Rumusan
Masalah
Dalam
makalah ini akan membahas beberapa hal penting yaitu:
1. Apa
yang dimaksud dengan kerjasama Internasional ?
2. Apa faktor penyebab kerjasma antar negara ?
3. Bagaimana bentuk kerjasama antar negara ?
4. Contoh badan-badan kerjasama antar negara di
bidang ekonomi?
5. Bagaimana dampak kerjasama antar negara bagi
perekonomian?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuiah Organisasi dan Kerja Sama
Internasional. Di samping itu bertujuan agar mahasiswa memahami hal-hal yang berkaitan
dengan kerjasama internasioanal.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kerjasama Internasioanal
Kerja
sama internasional adalah hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya
melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan memegang prinsip keadilan dan
saling menguntungkan. Hubungan
kerjasama internasional dibutuhkan guna memenuhi kebutuhan hidup dan eksistensi
keberadaan suatu negara dalam tata pergaulan internasional, di samping demi
terciptanya perdamaian dan kesejahteraan hidup yang merupakan harapan seluruh
manusia dan negara di dunia. Setiap negara sudah pasti memiliki kelebihan,
kekurangan dan kepentingan nya masing-masing. Hal-hal inilah yang mendorong
dilaksanakannya kerjasama internasional.
Kerja
sama internasional, meliputi kerja sama di bidang politik, sosial, pertahanan
keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik luar negeri
masing-masing. Kerjasama biasa dilakukan oleh dua negara atau lebih tujuan dari
kerjasama adalah untuk mencukupi kebutuhan masyarakat masing-masing negara,
untuk mencegah atau menghindari konflik yang mungkin terjadi, untuk memperoleh
pengakuan sebagai negara merdeka, untuk mempererat hubungan antar negara di
berbagai bidang. membebaskan
bangsa-bangsa di dunia dari kemiskinan,kelaparan dan keterbelakangan di bidang
ekonomi, memajukan perdagangan, mempercepat pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan kestabilan dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya dan
pertahanan keamanan, memelihara ketertiban dan perdamaian dunia, meningkatkan
dan memperat tali persahabatan antarbangsa di dunia. Agar kerja sama tersebut
berhasil dan menguntungkan, maka kerja sama antarnegara tersebut diatur dalam
suatu bentuk organisasi resmi.
Kerjasama
internasional didasari atas sikap saling menghormati dan saling menguntungkan,
Dalam menjalin sebuah kerjasama internasional biasanya memiliki tujuan dan
fungsi sebagai berikut:
1.
Memperkuat dan
meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi dengan para negara
yang menjalin kerjasama.
2.
Memperkuat dan
meningkatkan kerja sama dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi dengan para
negara yang menjalin kerjasama.
- Menciptakan saling pengertian antar negara dalam membina dan menegakkan perdamaian dunia.
- Menciptakan pertukaran sosial budaya bagi masing-masing negara.
- Membina dan menciptakan keamanan baik regional dan ataupun keamanan masing-masing negara.
B.
Faktor Penyebab Kerjasma Antar Negara
Faktor menurut kamus
besar bahasa Indonesia diartikan sebagai hal (keadaan, peristiwa) yang ikut
menyebabkan (mempengaruhi) terjadinya sesuatu. Maka "Faktor Hubungan
Internasional" bisa diartikan sebagai keadaan yang menyebabkan terjadinya
hubungan internasional. Faktor - Faktor Hubungan Internasional antara lain :
a. Faktor Internal yaitu faktor
yang berasal dari dalam satu negara, sehingga negara tersebut perlu/berusaha
menjajaki kerjasama dengan negara lain:
- Adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain.
- Sumber daya alam yang tidak merata disetiap negara.
- Kebutuhan nasional yang tidak bisa diusahakan sendiri, misal dibidang pangan maupun teknologi.
- Keinginan untuk mewujudkan kepentingan nasional, terutama bidang politik dan hubungan luar negeri di dalam pergaulan internasional.
- Keadaan dan letak geografis tiap negara tidak sama.
b. Faktor Eksternal yaitu faktor yang berasal dari
luar suatu negara:
- Ketergantungan suatu negara terhadap negara lain terutama dalam upaya memecahkan masalah - masalah ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.
- Untuk membangun komunikasi dan persahabatan antarbangsa guna mewujudkan kerja sama yang produktif dalam memenuhi berbagai kebutuhan yang menyangkut kepentingan nasional negara masing-masing.
- Hasrat untuk mewujudkan tatanan dunia baru yang dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan dan perdamaian yang abadi bagi masyarakat dunia.
Faktor-faktor yang
memengaruhi dapat didasarkan pada perbedaan dan persamaan yang dimiliki antar negara.
Berikut ini
perbedaan-perbedaan yang mendorong kerja sama antarnegara.
1. Perbedaan
sumber daya alam
Sumber daya alam yang
dimiliki oleh setiap negara berbeda-beda baik dari segi jenis dan jumlahnya.
Ada negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun ada juga negara
yang memiliki sedikit sumber daya alam. Contohnya Indonesia kaya akan sumber
daya alam berupa bahan baku, namun negara Arab Saudi sedikit menghasilkan bahan
baku untuk industri, padahal kebutuhan mereka akan bahan baku sangat besar.
Dengan demikian negara-negara yang sedikit menghasilkan bahan baku akan
melakukan kerja sama dengan negara yang kaya akan bahan baku industri, dengan
tujuan agar kebutuhan bahan baku dapat terpenuhi.
2. Perbedaan iklim dan kesuburan tanah
Perbedaan iklim dan
kesuburan tanah antara satu negara dengan negara lain akan menyebabkan
perbedaan jenis tanaman. Misalnya Indonesia dan beberapa negara lainnya yang
beriklim tropis, curah hujan yang tinggi, dan lahan yang subur akan
menghasilkan padi, kopi, teh, karet, dan sebagainya. Sedangkan negara-negara
seperti di Eropa yang beriklim sedang tidak cocok untuk jenis tanaman tersebut,
sehingga mereka harus memperolehnya dari negara-negara tropis.
3.
Perbedaan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kemampuan dan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta keterampilan antara satu negara dengan negara
lain tidak sama. Negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Eropa Barat, dan
Jerman memiliki kemampuan dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
dibandingkan negara-negara berkembang seperti di Afrika dan sebagian Asia.
Adanya perbedaan tersebut, negara-negara berkembang dapat melakukan kerja sama
dengan negara-negara maju. Dengan demikian negara-negara berkembang dapat
meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologinya.
4.
Perbedaan ideologi
Perbedaan ideologi
antarsuatu wilayah negara dengan negara lain dapat memicu konflik antarnegara
bahkan menjadi konflik internasional. Untuk meredakan konflik atau ketegangan
perlu adanya kerja sama, sehingga tidak memperbesar konflik yang telah ada.
Misalnya negara seperti Hongkong yang memisahkan diri dengan RRC yang
berideologi komunis, memerlukan kerja sama dalam bidang politik dengan negara
yang berideologi liberal seperti Amerika Serikat. Hal ini perlu dilakukan agar
masalah-masalah yang timbul dapat diselesaikan di meja perundingan.
C.
Bentuk Kerjasama Internasional
1.
Kerja Sama Bilateral
Kerja sama Bilateral
adalah kerja sama yang dilakukan antar 2 negara, misalnya saja kerja sama
antara Indonesia dan Singapura, kerja sama antara Amerika Serikat dan Arab
Saudi, dan lainnya. Bentuk kerja sama ini memiliki tujuan untuk membina
hubungan yang terjalin sebelumnya dan menjalin hubungan kerja sama dalam bentuk
berbagai hal.
2.
Kerja Sama Regional
Merupakan bentuk
kerja sama yang terjalin antara negara-negara yang berada dalam satu wilayah
atau kawasan. Tujuan dari bentuk kerja sama ini adalah menciptakan persatuan di
negara-negara pada kawasan tertentu. Bentuk dari kerja sama ini sudah dapat
anda temukan melalui hubungan komisi regional yang dibentuk PBB dari kawasan
Asia Timur, Eropa, dan Amerika Latin. Komisi ini dibentuk dengan mengembangkan
kebijakan bersama yang biasanya digunakan untuk menyelesaikan masalah dan
issu-issu regional, baik mengenai perdagangan dan ekonomi, pertahanan militer,
issu perbatsan, politik dan lain sebagainya. Beberapa contoh dari bentuk kerja
sama regional ini antara lain adalah:
·
ASEAN (Association of
South East Asian Nations)
ASEAN atau
perhimpunan bangsa-bangsa yang berada di kawasan Asia Tenggara yang terbentuk
tanggal 8 Agustus 1967. Pembentukan ASEAN ini ditandai dengan adanya Deklarasi
Bangkok yang mana ditandatangani oleh 4 menteri luar negeri serta 1 wakil
perdana menteri.
·
APEC (Asia Pacific
Economic Coorperation)
Merupakan bentuk
kerja sama yang dilakukan di kawasan Asia Pasifik dalam bidang ekonomi. Kerja
sama ini dicetuskan pertama kali oleh Bob Hawke, Mantan Perdana Menteri
Australia. Kerja sama ini merupakan forum kerja sama bidang ekonomi terbuka,
tidak mengikat, dan infromal namun tetap berjalan sesuai dengan aturan WTO dan
perjanjian Internasional.
3.
Kerja Sama Multilateral
Merupakan bentuk
kerja sama yang dilakukan oleh beberapa Negara-negara, dengan jumlah 2 ataupun
lebih yang tidak dibatasi dengan kawasan ataupun wilayah. Sehingga kerja sama
ini dapat dilakukan dalam satu kawasan maupun berbeda kawasan. Anggota dari
kerja sama ini terdiri dari 2 kategori, yaitu anggota utama dan aktif. Yang
dimaksud dengan anggota utama merupakan negara yang memiliki kekuatan menengah
sedangkan untuk anggota aktif adalah negara-negara kecil yang memiliki peranan
yang terbatas ataupun memiliki sedikit kekuatan dalam bidang internasional.
Biasanya negara-negara yang masuk ke dalam aggota aktif sukarela untuk
bergabung di dalam kerja samanya tersebut. Contoh dari bentuk kerja sama
multilateral ini adalah PBB, OKI, WTO, dan lainnya.
4.
Kerja Sama Internasional
Merupakan bentuk
kerja sama yang dilakukan antar Negara-negara yang ada di seluruh dunia. Ada
beberapa bentuk kerja sama pada bidang-bidang tertentu, antara lain adalah:
Dalam bidang ekonomi,
mempunyai bentuk-bentuk kerja sama yang sangat penting dalam internasional
sebagai berikut:
- WTO (World Trade Organization), WTO memiliki tujuan untuk mendiskusikan serta memecahkan masalah perdangan yang terjalin antar Negara. Prinsip-prinsip dari WTO ini adalah liberasi perdagangan, non diskriminasi, serta stabilitas hubungan perdagangan. (baca juga: Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan)
- IMF (International Monetary Fund), adalah organisasi yang mana dapat memberikan pinjaman untuk negara-negara yang memang membutuhkan. Biasanya negara yang melakukan pinjaman adalah negara yang memiliki kondisi mata uang tidak stabil maupun tidak mampu membayar hutang. Tujuan dari pembentukan IMF ini adalah meningkatkan kestabilan keuangan Internasional. (baca juga: Bentuk Penyimpangan Sosial)
- OPEC (Organization Petrolium Exporting Countries), OPEC pertama kali didirkan oleh 5 negara yang mengekspor minyak terbesar yaitu Arab Saudi, Iran, Irak, Kuwait dan Venezuela pada tahun 1960. Tujuan dari organisasi ini adalah untuk memenuhi kebutuhan minyak yang ada di dunia, mengatur pemasaran minyak antara sesama negara pengekspor minyak.
Bidang militer dan
pertahanan, mempunyai beberapa ikatan kerja sama yang penting sebagai berikut:
- SEATO ( South East Asia Treaty Organization), Bentuk kerja sama ini didirikan oleh pakta militer yang mana memiliki tujuan untuk dapat mencegah pertumbuhan komunisme yang ada di Kawasan Asia Tenggara.
- ANZUS (Autralia, New Zealand, United States), pakta militer ini didirikan dengan tujuan mencegah perkembangan komunisme yang berada di kawasan 3 negara tersebut.
- NATO (North Atlantic Treaty Organization), pakta militer yang ada di atlantik utara yang mana memiliki tujuan untuk menghilangkan segala persengketaan di politik internasional, Tidak adanya ancaman militer yang terjadi di kalangan internasional, perselesaian sengketa dengan damai, membela negara-negara anggota.
Bidang Kesehatan
- WHO, badan milik PBB yang memiliki fokus pada bidang kesehatan dengan markas di Jenewa, Swiss. WHO membangun beberapa program-program antara lain untuk mengendalikan penyebaran penyakit menular, mengobati penyakit-penyakit yang mana menjadi masalah dunia, dan lainnya di bidang kesehatan.
Bidang sosial,
mempunyai peranan yang penting dalam tugasnya untuk internasional sebagai
berikut:
Bidang pendidikan,
juga mempunyai beberapa bidang kerjasama yang penting dalam hubungan
internasional. Contoh: UNESCO yang merupakan organisasi milik PBB yang berdiri
pada 4 November 1946 yang mana memiliki tujuan untuk memajukan kerja sama yang
terjalin antar negara pada bidang pendidikan, kebudayaan, dan sains. Hingga
saat ini, UNESCO telah beranggotakan kurang lebih 191 negara yang memiliki
beberapa tujuan penting, antara lain adalah:
- Meningkatkan kerjasama yang terjalin antar negara yang ada di dunia, khususnya pada bidang pendidikan, kebudayaan, dan sains.
- Memberantas buta huruf serta memajukan program wajib belajar bagi seluruh masyarakat di dalam negara-negara anggota. Mengangkat derajat serta martabat kehidupan
G.
Badan-badan Kerjasama Antar negara di bidang ekonomi.
Kerja
sama ekonomi sangat penting dilakukan oleh setiap negara di dunia, baik bagi
negara maju maupun negara berkembang. Dalam rangka memajukan perekonomian dalam
negeri, Indonesia memiliki tujuan tersendiri dalam menjalin kerja sama ekonomi
dengan negara-negara lain.
Beberapa
badan kerjasama internasional yang bergerak di bidang ekonomi seperti:
1. AFTA (
ASEAN Free Trade Area )
AFTA
( ASEAN Free Trade Area ) merupakan kesepakatan perdagangan bebas antar negara-negara
yang tergabung di dalam ASEAN ( Association Of South East Asian Nation ).
2. APO ( Asian Productivity Organization )
APO (Asian Productivity Organization)
mempunyai tujuan meningkatkan produktifitas di negara-negara asia.
Anggota-anggotanya adalah negara-negara asia seperti hongkong, jepang, Pakistan
dan singapura. APO ( Asian Productivity Organization) didirikan pada tahun 1961
dan disponsori oleh jepang. Produktivitas negara-negara asia seperti jepang
masih 50% dari tingkat produktivitas negara amerika serikat dan Jrman.
Produktivitas ini bukan saja berkaitan dengan teknok tetapi juga berkaitan
dengan pembangunan nasional yang tercermin dalam rencana pembangunan dan
berpegangan kepada prosperity through productivity (kesejahteraan melalui produksi).
Kegiatan produksi terus meningkat mulai tahun 1985 hingga saat sekarang masih
terus berkembang.
3.
Bank Dunia (World Bank)
Bank dunia didirikan pada tanggal 27
desember 1945 dan bertugas memberikan bantuan ekonomi untuk perbaikan
usaha-usaha dalam bidang pertanian, industry, jalan raya, dan pembangunan
negara-negara di dunia. Bantuan kredit jangka pangjang umumnya diberikan
diberikan kepada negara-negara berkembang dengan bunga yang rendah
4.
Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) atau European
Economic Community (EEC)
Masyarakat
Ekonomi Eropa (MEE) atau European Economic Community (EEC) atau juga sering
kita dengar dengan nama uni eropa didirikan pada tahun 1957 dengan anggotanya
negara-negara eropa barat. EEC dibentuk untuk menyusun politik perdagangan bersama
dan mendirikan area perdagangan bebas di eropa. Badan ini juga mengadakan kerja
sama dengan ASEAN termasuk Indonesia dalam bidang perdagangan. Negara-negara
anggota EEC pada umumnya membutuhkan bahan mentah untuk kebutuhan produksi
mereka sedangkan ASEAN membutuhkan banyak bantuan dari negara-negara anggota
Masyarakat Ekonomi Eropa. Pada tanggal 4 april 1977 telah diadakan konfrensi
antara EEC dengan ASEAN untuk membahas kerjasama keduanya.
5. International Trade Organization (ITO)
Tujuan didirikannya International Trade
Organization (ITO) adalah guna memajukan perdagangan internasional. Pada tahun
1948 ITO Charter ditandatangani oleh 53 negara di Havana. Kesepakatan ini
menciptakan suasana perdagangan internasional yang dapat membatasi atau
mengadakan peraturan yang memperlancar pertukaran barang-barang internasional.
6.
International Labour Organization (ILO)
Pada tahun 1919, ILO
didirikan atas dasar perjanjian Versailles setelah perang dunia pertama.
Akhirnya, ILO menjadi bagian dari PBB setelah pembubaran LBB Di penghujung
Perang Dunia kedua. Tujuan didirikannya ILO adalah untuk mendorong terciptanya
peluang memperoleh pekerjaan yang layak bagi kaum perempuan dan kaum laki-laki,
mmpromosikan hak tenaga kerja di tempat kerja, meningkatkan perlindungan sosial
dan mengadakan dialog untuk mengatasi permasalahan yang terjadi didunia kerja.
7.
Organization Of Petroleum Exporting Countries ( OPEC
)
Organization Of Petroleum Exporting
Countries ( OPEC ) merupakan organisasi negara-negara pengekspor minya,
didirikan pada tanggal 14 september 1960 atas prakarsa lima negara yakni,
irak, iran, Kuwait, Arab saudi, dan Venezuela. Pada tahun berikutnya anggotannya
semakin bertambah banyak termasuk Indonesia yang bergabung tahun 1962. Tujuan OPEC
adalah menentang penurunan harga minyak seta mengusahakan seragamnya harga
minyak di pasaran dunia. Negara-negara yang kaya akan minyak dapat memperoleh
milyaran dollar dari penjualan minyak bumi yang disebut dengan petro dollar.
8. Internasional
Monetary Fund (IMF)
Internasional Monetary Fund (IMF)
dibentuk berdarkan perjanjian Bretton woods, amerika serikat pada juli 1944 dan
mulai bekerja ditahun 1947. Internasional Monetary Fund (IMF) merupakan salah
satu organisasi ekonomi dibawah PBB
9. Liga Arab
9. Liga Arab
Kerjasama ini didirikan pada tanggal 10
mei 1950. Pada awal berdirinya, liga arab beranggotakan mesir, Syria, irak,
Saudi arabia, dan yordania. Kemudian disusul oleh negara-negara arab lainnya
seperti maroko dan Tunisia (1958), Kuwait (19610 , aljazair (1962).
9. Asian Development
Bank (ADB) atau Bak Pembangunan Asia (BPA)
Asian
Development Bank (ADB) atau Bak Pembangunan Asia (BPA) bergerak dalam bidang
pembangunan di negara-negara asia yang sedang membangun. Tujuan Asian
Development Bank (ADB) atau Bak Pembangunan Asia (BPA) adalah meminjamkan dana
dan memberikan bantuan teknik kepada negara-negara yang sedang membangun.
Negara-negara yang menjadi anggota Asian Development Bank (ADB) atau Bak
Pembangunan Asia (BPA) adalah negara yang berada dikawasan asia timur, termasuk
pasifik selatan.
10. North
American Free Trade Area (NAFTA)
Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko
menyepakati untuk dibentuknya kawasan perdagangan bebas sesame mereka , North
American Free Trade Area (NAFTA), pada tanggal 12 agustus 1992, walau baru
aktif tahun 1994. Adapaun tujuan didirikannya North American Free Trade Area
(NAFTA) adalah sebagai berikut :
11. Pasar Tunggal Eropa (PTE)
11. Pasar Tunggal Eropa (PTE)
Pasar Tunggal Eropa (PTE) merupakan
perluasan atau tindak lanjut dari masyarakat ekonomi eropa. Sasaran jangka
panjang dari Pasar Tunggal Eropa (PTE) adalah tercapainya lalu lintas barang,
jasa, modal dan tenaga kerja yang sering disebut dengan istilah “Empat
Kebebasan Eropa”. Untuk mencapai sasaran itu, diusahakkan pengahapusan 3
(tiga) rangkaian hambatan, yaotu hambatan fisik, teknis, dan modal. Pasar
Tunggal Eropa (PTE) didirikan pada tanggal 1993
12. Islamic Development Bank (IDB)
12. Islamic Development Bank (IDB)
Islamic Development Bank (IDB) didirikan
pada tanggal 23 april 1975 dengan anggotanya adalah negara-negara islam atau
negara yang mayoritas pendudukanya adalah islam (muslim). Tujuan utama Islamic
Development Bank (IDB) adalah membantu pembangunan perekonomian dan sosial
anggotanya. Indonesia merupakan salah satu anggota dari Islamic Development
Bank (IDB) dan juga telah banyak mendapat pinjaman dari bank tersebut.
13. International Development Association (IDA)
13. International Development Association (IDA)
International Developtment Association
(IDA) merupakan badan pembangunan internasional dalam rangka mendapatkan
pinjaman dari bank dunia (World Bank). Indonesia telah banyak mendapatkan pnjaman
dari International Developtment Association (IDA) untuk pembiayaan peternakan
dan bidang-bidang lainnya. Keanggotaan International Developtment Association
(IDA) terbuka untuk semua anggota bank dunis (Worl Bank).
Dan masih banyak lagi badan-badan kerjasama
lainnya dalam bidang ekonomi.
H.
Kerjasama
Internsasinal yang pernah dilakukan di Indonesia
·
Gerakan Non-Blok (GNB)
Sejatinya, konferensi Asia
Afrika pada 1955 di Bandung merupakan cikal bakal lahirnya GNB. Konferensi ini
dihadiri oleh 29 kepala negara di kawasan benua Asia dan Afrika yang baru
memperoleh kemerdekaannya. Dalam konferensi ini dihasilkan Dasasila Bandung yang
semakin mendekatkan pada proses berdirinya GNB. Lima tokoh utama dari pendirian
GNB adalah kepala negara Indonesia, Mesir, Ghana, India, dan Yugoslavia.
·
Kerjasama
militer Indonesia-Amerika
Tahun 1970 sampai 1980-an
peralatan persenjataan AS mulai masuk Indonesia. Namun, karena kerusuhan Dili,
November 1991, AS mengeluarkan kebijakan menghentikan pasokan alat pertahanan
ke Indonesia. Kebijakan ini diperkuat kebijakan embargo militer AS terhadap Indonesia
pasca jajak pendapat Timor Timur tahun 1999.
·
IGGI (Inter Govermental Group On Indonesia)
IGGI adalah kelompok internasional yang
didirikan oleh Belanda pada tahun 1967 dan bertujuan untuk mengkoordinasikan
dana bantuan multilateral kepada Indonesia. Pertemuan pertama IGGI diadakan di
Amsterdam pada 20 Februari 1967. Saat itu Indonesia diwakili oleh Sri Sultan
Hamengkubuwono IX. Dari 1967 hingga 1974 IGGI melakukan dua kali pertemuan
dalam setahun, namun sejak 1975 karena keadaan ekonomi membaik maka pertemuan
hanya dilaksanakan sekali dalam setahun.
Maret 1992, pemerintah Indonesia
mengumumkan bahwa bantuan dana dari IGGI akan ditolak jika masih dikuasai oleh
Belanda. Karena Belanda dianggap terlalu banyak mengaitkan pinjaman luar
negerinya dengan masalah politik di Indonesia. Keputusan tersebut juga terjadi
setelah Jan Pronk (ketua IGGI) yang mengecam tindakan Indonesia akan pembunuhan
para pengunjuk rasa di Timor Timur (Pembantaian Santa Cruz atau Insiden Dili)
pada tahun 1991. Sebagai penggantinya pemrintah Indonesia meminta pada Bank
DUnia membentuk Consultative Group Of Indonesia (CGI). CGI mengadakan siding
pertama kali di Paris, Prancis, tanggal 16 Juli 1992.
* OPEC (negara-negara pengekspor
minyak)
Pada
Mei 2008, Indonesia
mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan surat untuk keluar dari OPEC pada
akhir 2008 mengingat Indonesia kini telah menjadi importir minyak (sejak 2003)
atau net importer dan tidak mampu memenuhi kuota produksi yang telah
ditetapkan. Tetapi setelah dilakukan rapat, Indonesia hanya di suspen dari
keanggotaan OPEC . Indonesia kembali menjadi anggota OPEC Secara Resmi pada
tahun 2014 diikuti dengan terpilihnya Joko Widodo sebagai Presiden Yang baru.
Indonesia
keluar kembali pada tanggal 30 November 2016, akibat kebijakan OPEC untuk
menurunkan produksi minyak Indonesia sebanyak 37.000 barel perhari, untuk
menghentikan penurunan harga minyak.
I.
Dampak Positif dan Negatif dari Kerjasama Antar Negara
Dampak Positif Kerjasama
Ekonomi Internasional terhadap Perekonomian Negara
1. Meningkatkan
Keuangan Negara
Kerja sama ekonomi
antarnegara dapat memberikan banyak manfaat bagi Indonesia, salah satunya di
bidang keuangan. Melalui kerja sama ini Indonesia memperoleh bantuan berupa
pinjaman keuangan dengan syarat lunak yang digunakan untuk pembangunan. Dengan
demikian, adanya pinjaman keuangan otomatis dapat meningkatkan keuangan negara.
2. Membantu Meningkatkan Daya Saing Ekonomi
Kerja sama ekonomi
dapat menciptakan persaingan yang sehat di antara negara-negara anggota.
Persaingan yang sehat ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan
produsen tiap negara dalam menghasilkan produk-produk yang mampu bersaing
dengan negara-negara lain. Keberhasilan bersaing suatu negara ditingkat
regional dan internasional pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian
negara yang bersangkutan.
3. Meningkatkan Investasi
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat menjadi cara
menarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Banyaknya
investor yang mau menginvestasikan modalnya di Indonesia dapat menjadi peluang
bagi Indonesia untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan Indonesia.
Selain itu, banyaknya investasi dapat juga menambah lapangan kerja baru,
sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang.
4.
Menambah Devisa Negara
Kerja sama ekonomi
antarnegara khususnya di bidang perdagangan dapat meningkatkan devisa negara.
Devisa diperoleh dari kegiatan ekspor barang. Semakin luas pasar akan semakin
banyak devisa yang diperoleh negara, sehingga dapat memperlancar pembangunan
negara.
5.
Memperkuat Posisi Perdagangan
Persaingan dagang di
tingkat internasional sangat berat. Hal ini disebabkan adanya berbagai aturan
dan hambatan perdagangan di setiap negara. Untuk itu perlu adanya kerja sama
ekonomi. Sehingga dalam kerja sama tersebut perlu dibuat aturan per-dagangan
yang menguntungkan negara-negara anggotanya. Dengan demikian adanya aturan
tersebut dapat memperlancar kegiatan ekspor dan impor dan menciptakan
perdagangan yang saling menguntungkan. Akibatnya posisi perdagangan dalam
negeri semakin kuat.
Dampak Negatif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap Perekonomian
Negara
1.
Ketergantungan dengan Negara Lain
Banyaknya pinjaman
modal dari luar negeri daspat membuat Indonesia selalu tergantung pada bantuan
negara lain. Hal ini akan menyebabkan Indonesia tidak dapat menggembangkan
pembangunan yang lebih baik.
2.
Intervensi Asing Terhadap negara sesama anggota
Sikap ketergantungan
yang semakin dalam pada negara lain, dapat menyebabkan negara lain berpeluang
melakukan campur tangan pada kebijakan-kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh
pemerintah Indonesia. Jika kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah mendapat
campur tangan negara lain, hal ini dapat merugikan rakyat.
3.
Masuknya Tenaga Asing ke Indonesia
Alih teknologi yang
timbul dari kerja sama ekonomi antarnegara memberi peluang masuknya tenaga
kerja asing ke Indonesia. Jika hal ini terjadi tenaga kerja Indonesia menjadi
tersingkir dan dampaknya terjadi banyaknya pengangguran.
4.
Mendorong Masyarakat Hidup Konsumtif
Barang-barang impor
yang masuk ke Indonesia mendorong masyarakat untuk mencoba dan memakai
produk-produk impor. Hal ini akan mendorong munculnya pola hidup konsumtif.
BAB
III
PENUTUP
i.
Kesimpulan
Kerja sama
internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu negara dengan
negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan untuk
kepentingan negara-negara di dunia. Hubungan kerjasama antar negara
(internasional) di dunia diperlukan guna memenuhi kebutuhan hidup dan
eksistensi keberadaan suatu negara dalam tata pergaulan internasional, di
samping demi terciptanya perdamaian dan kesejahteraan hidup yang merupakan
dambaan setiap manusia dan negara di dunia. Kerja sama ekonomi yang telah
dilakukan oleh bangsa Indonesia, baik yang sifatnya regional maupun
internasional, tentunya akan memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia.
Salah satu dampak positifnya adalah menambah devisa Negara.
ii. Saran
Tak selamanya
kerjasama internasional akan langgeng. Hal ini bisa terjadi ketika satu negara
mengintervensi urusan dalam negeri negara yang lain. Seharusnya ini bisa
dihindari apabila masing-masing negara memegang komitmen tujuan awal kerjasama
tersebut. Disisi lain ketergantungan satu negara terhadap negara lain, bisa
mengakibatkan negara tersebut dengan mudah diobok-obok oleh negara lainnya.
Harapannya satu negara harus memiliki integritasnya sendiri sehingga negara
tersebut tidak mudah diintervensi oleh negara lain sekalipun ada ksifat
ketergantungan tadi.
Daftar
Pustaka
Dampak Positif dan
Negatif, Faktor - https://nurul4f1k4asad.wordpress.com
Tujuan Kerjasama,
bentuk kerjasama http://ratikahs.blogspot.co.id
Pengertian http://www.sejarah-negara.com
Boediono. Ekonomi Nasional. Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas
Ekonomi.
Amir M.S. 1990. Penuntun Ekspor. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo.
Salvatore, Dominick. 1992. Ekonomi Internasional. Jakarta :
Erlangga.14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar